expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Jumat, 02 Oktober 2015

BERSYUKUR MAKA KAU AKAN KAYA

BERSYUKUR ITU MENAMBAH DARI DALAM

Syukur (Ar: asy-syukr) ucapan, perbuatan, dan sikap terima kasih atau al-hamd; pujian). Dalam ilmu tasawuf : ucapan, sikap dan perbuatan terima kasih kepada ALLAH dan pengakuan yang tulus atas nikmat dan kurnia yang diberikan-Nya.
 Nikmat yang diberikan ALLAH kepada manusia sangat banyak dan bentuknya bermacam-macam. Setiap detik yang dilalui manusia dalam hidupnya tidak pernah lepas dari nikmat ALLAH
Nikmatnya sangat besar dan banyak sehingga bagaimanapun juga manusia tidak akan menghitungnya semua nikmat-nikmat-Nya yang hadir sejak manusia lahir ke dunia dalam keadaan tidak tahu apa-apa, kemudian diberi ALLAH pendengaran, penglihatan, dan hati (QS.16:78) sampai meninggal dunia menghadap ALLAH di akhirat kelak ia tidak akan lepas dari nikmat ALLAH.

  • Bersyukur insya allah berkah

alasan kita untuk bersyukur adalah sebuah nikmat apa itu nikmat
Adapun ciri-ciri nikmat ini adalah:

  1. Kekal.
  2. Diliputi oleh kebahagian dan kesenangan.
  3. Sesuatu yang mungkin dapat dicapai.
  • Alasan kita bersyukur
apapun yang kita peroleh itu semuanya dari Allah, apa yang diberikan digariskan oleh Allah. bukankah kita yakin bahwa segala sesuatu ini datang dariNYA. sudah sepantasna kita bersyukur kepadanya. mengakui keberadaan nYa tidak hanya di lisan tapi juga perbuatan.

  • Cara bersyukur
cara bersyukur yang paling mudah dan tanpa dalil adalah jika kita mengingat DIA melalui apa yang diciptakan dan yang diberikan kepada kita.
ketika kita mau berbicara buruk mari kita ingat betapa ada orang yang tidak mempuanyai mulut dan mempunyai mulut tetapi tidak bisa berucap.
kita merasa tidak punya apa - apa mari kita lihat orang yang hidup di jalanan, jangankan memegang handphone untuk makan pun mereka sulit.. Oleh ajaran  islam bersyukur dibagi menjadi  ada tiga cara yaitu :
  1. Bersyukur dengan hati, yaitu mengakui dan menyedari sepenuhnya bahwa segala nikmat yang diperolehi berasal dari ALLAH dan tiada seseorang pun selain ALLAH yang dapat memberikan nikmat itu.
  2. Bersyukur dengan lisan, yaitu mengucapkan secara jelas ungkapan rasa syukur itu dengan kalimah al-hamd li ALLAH (segala puji bagi ALLAH).
  3. Bersyukur dengan tindakan amal perbuatan, yaitu mengamalkan anggota tubuh untuk hal-hal yang baik dan memanfaatkan nikmat itu sesuai dengan ajaran agama.
Yang dimaksud dengan mengamalkan anggota tubuh ialah menggunakan kaki, tangan, mata, telinga, mulut untuk melakukan hal-hal yang positif, bermanfaat dan diridai ALLAH sebagai perwujudan dari rasa syukur tersebut.
Bersyukur kepada ALLAH atas nikmat yang diberikan-Nya merupakan kewajiban manusia, baik dilihat dari sudut fitrahnya, maupun berdasarkan hukum Islam (Al-Qur’an dan hadist).
Manfaat yang diperolehi dari tindakan bersyukur itu sebenarnya dirasakan oleh manusia yang bersangkutan, antara lain untuk mengekalkan nikmat yang ada dan menambahkan nikmat lain yang berlimpah luah.
Tercantum dalam firman-Nya:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambahkan (nikmat) kepadamu dan jika kamu ingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Qs ibrahim ayat 7). Bagaimana juga wujud dari syukur kepada ALLAH yang nyata ialah melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.

HARTA ADALAH ALAT BUKAN TUJUAN

kadang kita sering bertanya loh akau sudah bersykur sudah bekerja keras mengapa tidak kunjung kaya mari kita instropeksi
Di lingkungan kerja memang kita sibuk bekerja keras, tapi bisa jadi bahwa sebenarnya kerja keras yang kita lakukan itu termasuk salah satu di bawah ini.

kerja keras "ngomongin orang",
kerja keras "yang tidak sistematis",
kerja keras "yang mikirin kepentingan sendiri",
kerja keras "mencari kegiatan2 yang mubazir",
kerja keras "mencari-cari kesalahan orang"
kerja keras "agar dianggap orang lain kita telah bekerja keras" …  dsb.

Bisa jadi sebenarnya tanpa kita sadari, kitapun termasuk diantara pekerja keras yg di atas itu.
Jadi coba meng-evaluasi diri kita sendiri, benarkah kita telah bekerja keras ?

Cita-cita sesungguhnya ingin kaya “saja”, bukan ingin bermanfaat bagi orang banyak. Jadi hanya ingin kaya untuk dirinya sendiri.

Cita-cita seperti ini sangat sulit terwujud, walau pun sudah bekerja keras. Karena"KEKAYAAN (HARTA) itu hanya SEBUAH ALAT" untuk mencapai TUJUAN MULIA yaitu "BERMANFAAT bagi orang lain (orang banyak)".
Seandainya cita2 anda seperti ini, yaitu ingin kaya "saja". Maka segera diubah cita2 tsb, yaitu menjadi "INGIN BERMANFAAT BAGI ORANG BANYAK".

Dan selanjutnya setiap anda bekerja keras, orientasi dan sasarannya selalu ke arah berusaha agar yang anda kerjakan itu bermanfaat (membantu) orang lain (orang banyak). Maka otomatis anda akan diberi "alat" oleh  Yang Maha Memberi Kekayaan (Al-Mughnii), sedemikian rupa sehingga anda dapat mencapai tujuannya. Alat tersebut pada umumnya adalah "HARTA yang BERLEBIH". Karena praktis dengan harta yg berlebih, akan semakin banyak yg dapat dilakukan untuk membantu banyak orang (bermanfaat bagi banyak orang).
mudah - mudah an Allah SWT memudahkan kita dan menjadikan kita selalu kaya harta maupun kaya hati..AAMIIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar