Mengawali bulan februari tenyata hujan tak kunjung reda dari
sepertiga malam sampai saat ini hujan gerimis masih membasahi dan turun dari
singgasananya. Hari ini adalah hari pertama bulan februari hari ahad yang
kelabu, itu kata orang sedang jatuh cinta :-)
Pagi ini tiba – tiba terlintas di dalam benak saya untuk
menuliskan sebuah kisah tentang Umar bIn Khatab sang amirul mukminin, orang paling getol dalam menjaga sebuah amanah. Tidak
diragukan lagi beliau memang sangat tegas bahkan terhadap putranya sendiri.
Banyak kisah mengenai keteladanan beliau. Pada suatu hari
amirul mukminin mendapat kiriman kasturi dari Bahrain untuk dibagi – bagikan kepada
kaum muslimin, kemudian umar menawarkan kepada semua kaum muslimin siapakah
yang sanggup menimbang dan membagikanya. Kemudian Atikah RA menjawab saya
sanggup wahai amirul mukminin. Umar mengulang lagi pertanyaanya dan mengabaikan
tawaran dari istrinya. Untuk kesekian kalinya istrinya mengajukan tawaran
kemudian umar bin khatab menjelaskan” bahwasanya aku takut ketika minyak yang
ada di tanganmu atau mengenai tanganmu
engkau usapkan pada tubuhmu.
Tidak hanya itu ketika umar bin khatab sedang pulang dalam
keadaan lelah dari sebuah urusan untuk umat, ada seorang pemuda dengan lantang
memanggilnya. Beliaupun menjawab dengan lembut tidakah aku boleh istirahat dulu
sebentar karena seharian aku juga mengurusi umat. Pemuda itu lalu berkata “
wahai Amirul Mukminin apakah engkau pikir engkaulah yang mengatur hidupmu
sehingga engkau berkata engkau akan bangun nanti setelah tidur, bagaimana kalau
allah mencabut nyawamu ketika tidur”. Kemudaian umar tertunduk dan beristighfar
kepada Allah dan merangkul pemuda itu dan bertanya urusan apa yang ingin di katakan. Tidak hanya itu bahkan
sampai – sampai beliau ketika ada tamu yang menenuinya di dalam ruang kerjanya
beliau bertanya” wahai saudaraku urusan apa yang akan kita bicarakan pribadi
atau negar , urusan pribadi wahai Umar, kemudian beliau mematikan lampu dan
berkata “ lampu ini minyaknya dibeli dari uang Negara jadi tidak baik jika kita
gunakan untuk keperluan pribadi.
Begitulah umar bin khatab, beliau juga manusia seperti kita
namun kemauan untuk menjaga sebuah amanah selalu beliau pegang teguh. Kita diberikan
amanah oleh allah untuk menjaga alam, anak , istri perusahaan pekerjaan
sudahkah kita jaga dengan baik. Alam semakin lama semakin hancur karena ulah
manusia, kita diberikan amanah untuk mengeksplorasi bukan malah
mengeksploitasi, kita diberikan jabatan akan tetapi masih saja melakukan
persaingan dan dengan cara – cara curang sehingga merugikan orang lain dengan
menerima atau memberikan sejumlah Rupiah. Dan masih banyak lagi hal – hal kecil yang kita abaikan sehingga kemudian lama
– lam amenjadi sebuah masalah besar dan tak terasa kalau itu adalah sebuah
masalah. Mungkin kita sebagai bos amanah akan tetapi ada saja oknum yang
mencoba dan menghasut untuk menyelewengkan hal – hal baik tadi.
Mudah – mudahan kita diberikan kemudahan dan senantiasa
diberikan keuatan untuk menjaga sebuah amanah. Tetap berdoa karena semuanya allah
yang dapat meolong dan membimbing dalam hal kebaikan.